Bengaluru akhirnya memasuki era baru transportasi massal dengan beroperasinya Yellow Line Namma Metro pada 11 Agustus 2025, sehari setelah diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Jalur sepanjang 19,15kilometer dengan 16 stasiun layang ini menghubungkan Rashtreeya Vidyalaya Road (RV Road) di selatan hingga Bommasandra di tenggara, melintasi kawasan hunian, industri, serta pusat teknologi seperti Electronic City dan Silk Board.
Kehadiran Yellow Line membawa dampak nyata, waktu tempuh antara RV Road dan Bommasandra kini hanya 35 menit, jauh lebih singkat dibanding sebelumnya yang bisa memakan waktu hingga 90 menit di jalan raya. Dengan operasional awal tiga rangkaian kereta berinterval 25 menit, jalur ini ditargetkan melayani hingga 250 ribu penumpang per hari pada tahun depan.
Salah satu sorotan utama adalah Stasiun Rumah Sakit Jayadeva, yang kini tercatat sebagai stasiun metro tertinggi di Bengaluru dengan enam lantai. Uniknya, sejumlah stasiun juga dikembangkan melalui dukungan CSR perusahaan swasta seperti Infosys Foundation dan Biocon, menjadikannya model pendanaan publik-swasta yang inovatif.
Dengan tambahan Yellow Line, jaringan metro Bengaluru kini mencapai 96 kilometer, menjadikannya terbesar kedua di India. Tidak berhenti di sini, pemerintah sudah menyiapkan Fase 3 Metro sepanjang 44kilometer dengan 31 stasiun baru, yang diharapkan makin memperkuat sistem transportasi kota ini.
Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, Yellow Line hadir sebagai simbol jawaban atas keresahan warga terhadap kemacetan. Surat seorang siswi berusia lima tahun kepada Perdana Menteri tentang seringnya terlambat ke sekolah karena macet menjadi pengingat sederhana, metro bukan hanya rel dan stasiun, melainkan harapan bagi masa depan mobilitas Bengaluru.[ikon]