Properti
Home / Properti / Asia Pasifik: Pusat Baru Pertumbuhan Talenta Teknologi dan Peluang Pasar Properti

Asia Pasifik: Pusat Baru Pertumbuhan Talenta Teknologi dan Peluang Pasar Properti

Bengaluru, “Silicon Valley” India, kini memegang rekor sebagai kota dengan kumpulan ilmuwan data terbesar di dunia. [flatandflatmates]
Bengaluru, “Silicon Valley” India, kini memegang rekor sebagai kota dengan kumpulan ilmuwan data terbesar di dunia. [flatandflatmates]

Kawasan Asia Pasifik kini tengah berada di puncak sorotan dunia. Laporan Global Tech Markets: Top Talent Locations 2025 yang dirilis Colliers menempatkan tiga kota di kawasan ini,  Beijing, Bengaluru, dan Tokyo, ke dalam daftar 10 besar pasar talenta teknologi dunia. Lebih dari sekadar statistik, temuan ini membuka peluang strategis, tidak hanya bagi industri teknologi, tetapi juga sektor properti dan infrastruktur.

Talenta Teknologi Mendorong Pertumbuhan Kota

Tingginya konsentrasi talenta teknologi di suatu wilayah seringkali menjadi katalis lahirnya ekosistem bisnis modern, yang secara langsung memicu permintaan terhadap ruang kerja, pusat inovasi, hingga hunian berkualitas. Beijing, misalnya, tidak hanya menjadi pusat produktivitas teknologi di Asia, tetapi juga melahirkan kawasan bisnis baru yang mendorong geliat properti komersial dan residensial.

Bengaluru, “Silicon Valley”-nya India, kini memegang rekor sebagai kota dengan kumpulan ilmuwan data terbesar di dunia. Pertumbuhan populasi profesional muda di kota ini memperluas pasar perumahan, coworking space, dan properti sewa, terutama di kawasan yang terintegrasi dengan pusat teknologi dan transportasi modern.

Tokyo, di sisi lain, menggabungkan keunggulan teknologi dengan tata kota yang efisien. Kenaikan peringkat Tokyo dalam komposisi sektor teknologi dan pendanaan modal ventura mendorong renovasi kawasan perkantoran, pengembangan kompleks mixed-use, serta perumahan dengan standar keberlanjutan tinggi.

Lonjakan Investasi dan Implikasinya untuk Properti

Laporan Colliers menegaskan Asia Pasifik sebagai pemimpin global dalam pertumbuhan kesepakatan modal ventura, dengan Tiongkok sebagai pendorong utama. Lonjakan investasi ini biasanya diikuti dengan pembukaan kantor-kantor baru, pusat riset, dan kampus teknologi yang seluruhnya memerlukan dukungan infrastruktur fisik.

Seminar Mansoer Wiratmadja & FTSP EXPO 2025: Menyatukan Akademisi, Pemerintah, dan Industri dalam Era Sains dan Teknologi Terapan

Bagi pelaku industri properti, tren ini berarti potensi besar untuk mengembangkan proyek yang selaras dengan kebutuhan industri teknologi: gedung perkantoran dengan infrastruktur digital kelas dunia, pusat logistik cerdas, hingga hunian vertikal ramah lingkungan bagi tenaga kerja muda.

Pasar Tenaga Kerja Muda dan Dinamis

Menariknya, data menunjukkan bahwa tenaga kerja di sektor teknologi semakin muda. Antara 2014–2022, jumlah pekerja di bawah usia 25 tahun meningkat 9%, dengan pertumbuhan 20 kali lipat dari rata-rata semua industri. Kota-kota seperti Bengaluru, Hyderabad, dan Jakarta menjadi magnet baru, tidak hanya untuk perusahaan teknologi, tetapi juga untuk pengembang yang ingin menawarkan hunian terjangkau namun modern bagi generasi profesional baru.

Kolaborasi Antara Teknologi dan Properti

Kebangkitan Asia Pasifik sebagai pusat talenta teknologi bukan hanya cerita sukses bagi sektor IT. Ini adalah peluang emas bagi industri properti dan infrastruktur untuk mengimbangi laju perkembangan tersebut. Dengan memahami pola pertumbuhan kota berbasis teknologi, pelaku properti dapat merancang proyek yang tepat sasaran,  menghubungkan inovasi digital dengan ruang fisik yang menunjang produktivitas dan kualitas hidup.

Jika tren ini terus berlanjut, kawasan Asia Pasifik bukan hanya akan memimpin dalam hal teknologi, tetapi juga akan menjadi panggung utama bagi pengembangan kota-kota masa depan yang terintegrasi, hijau, dan berdaya saing global. [ikon]

Green Living: Masa Depan Industri Properti

Share